Sragen Masuk Zona Merah, Museum Purbakala Sangiran Ditutup Lagi
SRAGEN – Obyek Wisata di Sragen Kembali ditutup, pasca penetapan sragen ditetapkan sebagai zona merah persebaran Covid-19. Salah satu obyek wisata yang ditutup adalah Museum Purbakala Sangiran Sragen. Sebelumnya, obyek wisata tersebut sempat dibuka selama bulan dibuka, tepatnya mulai 10 April 2021 lalu.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispora) Sragen Yusep Wahyudi mengatakan, penutupan Museum Sangiran merupakan instruksi Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang meminta penutupan semua obyek wisata, hingga Sragen beranjak dari zona merah ke zona kuning.
“Baru dua bulan Museum Sangiran dibuka. Sekarang sudah ditutup lagi. Museum akan dibuka lagi setelah Sragen masuk zona kuning,” papar Yusep, Senin (21/06/2021).
Sementara itu, , Iwan Setiawan, Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Cagar Budaya, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran mengatakan Museum Sangiran ditutup berdasarkan instruksi Bupati Sragen terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada zona merah serta penguatan posko PPKM mikro. Dalam poin H disebutkan, semua destinasi wisata baik alam, buatan, religi dan sejenisnya yang menghadirkan kerumunan warga ditutup untuk sementara waktu.
Ini berlaku pula untuk usaha pariwisata seperti tempat hiburan, karaoke, warnet, game online, tempat olah raga dan lain-lain.
“Semua klaster ditutup, kecuali Klaster Ndayu. Sebab, Klaster Ndayu berada di wilayah Karanganyar. Instruksi Bupati Sragen itu hanya berlaku untuk semua obyek wisata di Kabupaten Sragen,” papar Iwan.
Setelah ditutup pada Maret 2020, Museum Sangiran sempat kembali dibuka pada 10 April 2021. Saat awal dibuka, jumlah wisatawan yang masuk Museum Sangiran dibatasi 100 orang per hari. Itupun dibagi dalam 10 kelompok. Masing-masing kelompok didampingi satu guide atau pemandu wisata.
Masing-masing kelompok diberi waktu selama 30 menit untuk masuk museum. Setelah digelar rapat evaluasi, jumlah pengunjung Museum Sangiran ditambah menjadi 15 orang per kelompok. Masing-masing kelompok bisa masuk Museum Sangiran dengan jeda 15 menit untuk menghindari kerumunan. Museum dibuka pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 15.00 WIB, tanpa jam istirahat. Tiap 15 menit, rombongan masuk museum dengan estimasi tiap rombongan sebanyak 15 orang.
Untuk mencegah potensi penularan Covid-19, BPSMP Sangiran tidak membuka Ruang Display II. Alasannya, ruang display berbentuk lorong dan tertutup. Jika dibuka, dikhawatirkan Ruang Display II menjadi media penularan Covid-19. Ruang display tersebut berisi informasi terkait sejarah terbentuknya bumi, makhluk hidup pertama yang tinggal di bumi, jenis fauna pertama, dan lain-lain.(****)