Pemerintah Targerkan 30 Juta UMKM Terhubung Ekosistem Digital
YOGYAKARTA – Sebanyak 30 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi target pemerintah agar terhubung ke ekosistem digital pada 2024 mendatang. Sampai saat ini, sudah lebih dari 14 juta UMKM atau 22 persen total UMKM yang telah tergabung dalam e-commerce per Agustus 2021.
Hal tersebut dikatakan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki, di Komplek Kepatihan, Jumat (27/08/2021).
Menurut Teten, pandemi Covid-19 memukul berbagai sektor di luar kesehatan dan ekonomi. UMKM sebagai backbone ekonomi Indonesia juga merasakan dampaknya secara signifikan. Mereka mengalami penurunan omzet, kesulitan modal, dan banyak yang terpaksa menutup usahanya.
“Kondisi pandemi masih kita hadapi dan tidak diketahui kapan berakhirnya. Tugas kita bersama adalah memastikan UMKM dapat beradaptasi untuk bertahan, pulih dan melanjutkan usahanya di masa pandemi,” kata Teten.
Teten meneruskan, di samping melaksanakan adaptasi dan transformasi, Kemenkop UKM melakukan sinergi dengan berbagai pihak. Tujuannya, memperkuat ekosistem penguatan daya saing UMKM dari hulu ke hilir. Caranya, dengan memberikan fasilitasi dukungan pelatihan dan pendampingan, sertifikasi/standarisasi UMKM, korporatisasi Petani, fasilitasi kemitraan, factory sharing, penguatan aspek pembiayaan dan fasilitasi promosi dan perluasan akses pasar, serta literasi dan digitalisasi UMKM.
“Salah satu langkah penting mempertahankan UMKM agar tetap eksis dan tumbuh di masa pandemi ini adalah transformasi digital. Upaya tersebut seiring dengan tingginya potensi pasar digital di tanah air” katanya.
Ia mengatakan, saat ini perekonomian Indonesia mengindikasikan adanya perbaikan. Namun, pemerintah dan semua stoke holder terus berupaya agar kondisi ekonomi benar-benar pulih secara signifikan.
“Kami optimis keadaan ekonomi dapat segera pulih dimana UMKM juga berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPD) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia secara positif, di kuartal II-2021 mencapai 7,07 persen secara tahunan (yoy) dan tumbuh positif juga sebesar 3,31 persen q-to-q. Pertumbuhan ini didukung aspek konsumsi rumah tangga 5,93 persen pada triwulan II 2021 (yoy).(****)