Rencana Perseroan, Bank Jago Perkuat Kolaborasi dengan Ekosistem
JAKARTA – Manajemen PT Bank Jago Tbk (Bank Jago) memaparkan kinerja keuangan semester I-2022, dan rencana perusahaan ke depan. Manajemen berkeinginan mewujudkan aspirasi sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem.
Tahun ini, Bank Jago fokus mengembangkan kolaborasi dengan sejumlah ekosistem. Baik dengan multifinance, financial technology, serta lembaga keuangan digital lainnya.
“Kolaborasi menjadi kata kunci bagi Bank Jago untuk terus tumbuh positif dan solid. Untuk itu, Bank Jago akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan sejumlah ekosistem,” kata Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar, saat Public Expose 2022 sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas pada publik, termasuk para pemegang saham, Rabu (14/9/2022).
Terbaru, lanjut Kharim, Bank Jago meningkatkan kolaborasi dengan Grup GoTo dalam mendukung GoPaylater Cicil, produk terbaru dari Tokopedia. Dalam produk pinjaman digital tersebut, Bank Jago memberikan dukungan pendanaan. Bank Jago juga memperdalam kolaborasi dengan GoTo Financial dengan mengintegrasikan layanan ke dalam GoBiz, aplikasi untuk mitra usaha GoFood.
Kedua kolaborasi tersebut melengkapi integrasi Bank Jago dengan Gojek dan GoTo Financial yang sudah dimulai sejak 2021. Pada Mei 2022, Bank Jago juga berkolaborasi dengan platform e-commerce jual-beli mobil bekas terkemuka PT Carsome Indonesia dalam menyalurkan kredit.
Hingga akhir Juni 2022, Bank Jago berkolaborasi dengan 34 institusi. Ini termasuk 26 mitra dalam kerja sama penyaluran pembiayaan atau partnership lending. “Partnership lending merupakan strategi Bank Jago untuk memperluas penetrasi pasar sekaligus menciptakan akses keuangan ke para pelaku UMKM serta masyarakat luas,” papar Kharim.
Hingga akhir semester pertama tahun 2022, Bank Jago mencatat pertumbuhan positif dan solid pada jumlah nasabah, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), dan penyaluran kredit. Animo tinggi masyarakat terhadap Aplikasi Jago mendorong jumlah nasabah funding mencapai lebih dari 3,9 juta nasabah pada akhir Agustus 2022.
Jumlah nasabah tumbuh lebih dari 175% dalam enam bulan atau tercatat 1,4 juta nasabah pada akhir 2021. Hal ini mendorong DPK tumbuh 253% secara year on year (yoy) menjadi Rp 6,1 triliun pada akhir semester pertama tahun 2022. Secara year to date (ytd), jumlah DPK yang dihimpun melesat 65,9% dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp 3,7 triliun.
Struktur biaya dana semakin membaik yang tercermin pada rasio CASA terhadap total DPK menjadi 63%. Kinerja positif juga ditunjukan dalam penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang tumbuh 234% secara yoy menjadi Rp 7,3 triliun pada akhir semester pertama tahun 2022. Secara ytd, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah meningkat Rp 1,9 triliun atau tumbuh 35% dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp 5,4 triliun.
“Peningkatan CASA berhasil menjaga beban bunga dan beban syariah tetap rendah. Yakni, Rp 64 miliar pada kuartal II-2022. Sementara itu, pendapatan bunga dan pendapatan syariah Bank Jago meningkat 340 % menjadi Rp 705 miliar pada kuartal dua tahun 2022. Dengan demikian pendapatan bunga bersih tercatat Rp 641 miliar atau tumbuh 361% secara yoy,” katanya.
Laba bersih setelah pajak hingga kuartal dua tahun 2022 sebesar Rp 29 miliar. Ini berbanding terbalik dengan kuartal dua tahun 2021 yang masih mencatatkan rugi. Pertumbuhan DPK yang tinggi mendorong perbaikan rasio likuiditas atau loan to deposits ratio (LDR) menjadi 119% pada akhir kuartal dua tahun 2022 dari 146% pada akhir 2021.
Bank Jago mencatatkan NIM 10,8% dan memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) 110%, cukup kuat untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. Hingga akhir Juni 2022, Bank Jago mencatatkan total aset sebesar Rp 14,6 triliun. Ini tumbuh 44,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.(****)