BTN Patok Harga Rp 1.200 per Saham pada Rights Issue Nanti
JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) bakal menambah modal dengan memberikan hak memesan terlebih dahulu (PMHMETD II) atau rights issue.
Dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (15/12/2022), bank plat merah ini menawarkan sebanyak-banyaknya 3.444.444.413 saham dengan nilai nominal Rp 500 dalam rangka rights issue.
Saham yang ditawarkan tersebut setara 24,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Bank berkode emiten BBTN ini menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 1.200 per saham. Dengan begitu, dana yang diperkirakan bakal diraih dari rights issue sebesar Rp 4,13 triliun.
Adapun pemegang 100 juta saham biasa atas nama yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) Perseroan pada tanggal terakhir pencatatan (recording date) pada pukul 16.00 WIB berhak atas 32.525.443 HMETD.
Pemegang saham utama perseroan adalah Negara Republik Indonesia memiliki satu saham seri A Dwiwarna 6.353.999.999 dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Pemerintah Indonesia akan melaksanakan PMHMETD II ini sebesar 2.066.666.648 saham baru melalui penambahkan penyertaan modal negara sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2022 tanggal 8 Desember 2022 tentang penambahan penyertaan modal negara Republik Indonesia ke dalam modal saham BTN. Rencananya, Pemerintah Indonesia menambah penyertaan modal ke dalam modal saham perseroan maksimal Rp 2,48 triliun.
Dalam aksi korporasi tersebut, PT CIMB Niaga Sekuritas bertindak sebagai pembelian siaga atas sebagian sisa saham baru yang tidak diambil bagian tersebut. Harga pelaksanaan rights issue oleh pembeli siaga Rp 1.200 per saham.
“Sebagai pembeli siaga, CIMB Niaga Sekuritas membeli sebanyak-banyaknya 83.333.333 sisa saham baru yang setara Rp 99,99 miliar,” seperti yang tertulis dalam prospektus perseroan. (****)