January 17, 2025

Bank BNI Optimalkan Layanan International Banking dan Seriusi Pasar Afrika

0
28- Gedung BNI

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank BNI) berkomitmen memperkuat layanan international banking dengan mengoptimalkan pasar di Benua Afrika. Bank berkode emiten BBNI ini memiliki berbagai produk serta solusi perbankan yang bisa membantu pelaku usaha menembus pasar ekspor. Sejauh ini, sudah berjalan cukup intensif.

Direktur Corporate & International Banking BNI Silvano Rumantir menyatakan, BNI merupakan bank milik negara yang memiliki mandat menjadi bank global dalam mengoptimalkan potensi pasar dunia. Produk tersebut sangat beragam. Mulai dari pembiayaan ekspor-impor baik untuk korporasi, komersial, hingga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk fasilitas kredit modal kerja, kredit investasi, supply chain financing, fast trex hingga co-financing dengan penjaminan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) maupun Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

Di samping itu, ada pula fasilitas non cash loan seperti penerbitan letter of credit maupun stand by letter of credit untuk memfasilitasi perusahaan di Indonesia yang akan berinvestasi di Afrika. Caranya, melalui 21 bank koresponden BNI di sembilan negara di Afrika.

Melalui program andalan BNI Xpora, perseroan mampu mendampingi ekspansi bisnis, business matching, pelatihan dan pendampingan, serta pembiayaan bagi para pelaku UMKM dalam negeri.

“Afrika merupakan benua yang memiliki potensi sangat besar, sehingga disebut sebagai Future Continent. Tentunya kami akan berupaya memberikan value added dalam memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Afrika,” ungkap Silvano.

Silvano meneruskan, potensi ekspor Indonesia ke pasar Afrika secara keseluruhan mencapai US$ 8,16 miliar dengan nilai potensi yang belum dimanfaatkan mencapai US$ 4,56 miliar. Adapun produk ekspor Indonesia ke Afrika secara agregat dengan daya saing tinggi. Di antaranya, produk sawit dan turunannya, sabun, kopi, kendaraan bermotor, pipa, saus, produk kertas, dan produk karet.

“Tentunya dalam melayani potensi pasar Afrika ini sejalan dengan aktivitas BNI lainnya. Kami akan terus menjalankan prinsip kehati-hatian perbankan untuk menjaga pertumbuhan yang sehat dan sustain,” katanya.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta W. Kamdani mengatakan, Afrika memiliki potensi sangat besar sebagai tujuan ekspor alternatif Indonesia. Jika dilihat dari segi daya beli, mungkin masih jauh di bawah pasar-pasar ekspor tradisional. Seperti Amerika Serikita, Eropa, atau Tiongkok.

“Kalau dilihat dari segi pertumbuhan size pasar (populasi), kompetisi dagang dan barrier perdagangan, Afrika sangat menjanjikan, karena punya size pasar yang pertumbuhannya pesat, kompetisi dagang yang masih minim dibandingkan pasar ekspor lain dan memiliki barrier perdagangan yang tidak sophisticated,” ujar Shinta.

Bahkan, lanjut Shinta, relatif sangat mudah melakukan penetrasi pasar, meski dengan produk ekspor dengan standar yang setara dengan standar nasional. Bisa dikatakan, produk ekspor apapun dari Indonesia bisa masuk dan bersaing di pasar Afrika.

“Dengan kondisi pasar tersebut, ekspor ke Afrika menjadi sangat menjanjikan dan kalau pelaku usaha mau ekspansi ke sana pertumbuhan dagang kita bisa sangat eksponensial,” tegasnya.

Semua itu sudah dibuktikan dengan perdagangan dengan Mesir, Afrika Selatan, Mozambique, Kenya, dan lain-lain yang tidak hanya memiliki pertumbuhan ekspor yang sangat baik, bisa mencapai 40-50% per tahun. Artinya, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekspor Indonesia ke kawasan lain di dunia. Semua itu berpotensi menciptakan surplus dagang yang cukup banyak bagi Indonesia. (****)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *