January 16, 2025

Mandiri Sahabatku Lahirkan Wirausaha Potensial dari Pekerja Migran Indonesia

0
Mandiri Sahabatku

JAKARTA – Para pekerja migran Indonesia (PMI) dituntut untuk naik kelas menjadi wirausaha dalam mewujudkan kemandirian ekonomi. Ini sejalan dengan visi Bank Mandiri yang menghadirkan program pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan bertajuk Mandiri Sahabatku (MS).

Sejauh ini, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terus mendorong program pelatihan dan telah dilaksanakan pada rentang waktu 2022-2023 secara online dan offline. Ada total partisipan sebanyak 2.312 PMI yang tersebar di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dan penutupan dilakukan di Hongkong.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, program Mandiri Sahabatku berangkat dengan semangat “Menjadi Pengusaha di Negeri Sendiri” kembali digelar di beberapa negara.

“Kegiatan ini memiliki serangkaian program mulai dari pembekalan dasar finansial, pembinaan keuangan pribadi, hingga pembinaan dan pelatihan terkait kewirausahaan untuk PMI yang hendak membuka usaha ataupun yang sudah punya usaha,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam seremoni Penutupan Mandiri Sahabatku 2022-2023 di Hongkong, Minggu (9/7/2023).

Ditambahkan Darmawan, program pendampingan kewirausahaan PMI ini diakhiri dengan beberapa kompetisi yang memberikan hadiah uang guna mengasah hasil pelatihan dan memberikan apresiasi kepada PMI. Hasilnya, lima PMI tampil sebagai jawara di dua kategori berbeda serta berhasil memperoleh pendanaan dari Bank Mandiri senilai total HK$ 9.000.

Pada kategori Bisnis Masa Depan, Samiati, PMI asal Malang, Jawa Timur berhasil memperoleh pendanaan HK$ 2.500, disusul Tutik Suluyah, PMI asal Ponorogo, Jawa Timur dengan pendanaan HKD1.500, dan Tumisih (PMI asal Grobogan, Jawa Tengah) di posisi ketiga dengan pendanaan HK$ 1.000.

Sedangkan di kategori Pecah Telor, Carini (PMI asal Cirebon, Jawa Barat) berhasil menjadi juara pertama dengan berhak mendapatkan pendanaan HK$ 2.500 dan Nurkayati (PMI asal Kediri, Jawa Timur) pada posisi kedua mendapatkan pendanaan sebesar HK$ 1.500.

Khusus pada kategori Bisnis Masa Depan, PMI diminta menyusun rencana memulai usaha setelah kembali ke Indonesia secara realistis. Pada kompetisi ini, aspek yang dinilai meliputi peluang usaha, inovasi usaha, dan komitmen.

Sementara di kategori Pecah Telur, PMI diminta menunjukkan keterampilan menjual barang apapun dengan modal 100 HKD sesuai ketentuan yang berlaku. Aspek yang dinilai meliputi barang yang dijual, strategi penjualan, durasi penjualan, dan keuntungan penjualan.

Tak hanya itu, kali ini Program MS juga menyediakan kategori Best Boss untuk mengapresiasi Majikan PMI di Hongkong yang memperlakukan PMI dengan baik dan mendukung PMI tersebut mengikuti program MS.

Pemenang kategori ini adalah Heni Hardiya, Poniati, dan Siti Nurhalimah yang masing-masing mendapatkan hadiah senilai HK$ 1.500.

Menurut Darmawan, pendanaan ini juga bisa menjadi motivasi bagi PMI untuk terus mengembangkan skill kewirausahaannya. Ini juga sebagai bukti, PMI mampu meluncurkan bisnis mereka sendiri, menghasilkan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan mereka.

Sejak 2011 hingga kini, program tahunan “Mandiri Sahabatku” sudah merangkul lebih dari 17.000 PMI dari berbagai latar belakang dan kalangan di sejumlah negara. Mulai dari Malaysia, Singapura, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, hingga Timur Tengah.

Bank Mandiri berharap Mandiri Sahabatku bisa menjadi bekal bagi PMI di luar negeri, ketika kembali ke Tanah Air dan mampu menjadi wirausaha yang kreatif, Tangguh, serta mampu membuka lapangan kerja yang lebih luas. Tidak hanya itu, Bank Mandiri juga menyediakan program Bapak Asuh, yang saat ini bekerja sama dengan mitra Bank Mandiri untuk menjadi mentor pembimbing bagi alumni PMI dalam memulai dan mengembangkan usaha mereka.

“Beberapa mitra Bank Mandiri yang pernah aktif mendukung kegiatan Bapak Asuh sebelumnya antara lain Astra International, Johnny Andrean, Bakso Ajo, Mandiri Amal Insani, serta Alumni Wirausaha Mitra Mandiri (WMM). Beberapa alumni Mandiri Sahabatku telah sukses menjadi pengusaha di Indonesia dan menjadi majikan di negeri sendiri,” paparnya.

Program Mandiri Sahabatku ini sejalan dengan konsistensi Bank Mandiri menerapkan prinsip-prinsip environment, social, and governance (ESG) pada seluruh lini bisnis, terutama pada aspek sosial. Selain itu, program Mandiri Sahabatku juga merupakan upaya Bank Mandiri dalam mencapai point ke delapan Sustainable Development Goals (SDGs) terkait meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh serta pekerjaan yang layak untuk semua.

Perkenalkan Fitur Livin’ Around the World

Dalam kegiatan tersebut, Bank Mandiri juga memperkenalkan fitur Livin’ by Mandiri pada PMI yang berada di luar negeri. Super app milik Bank Mandiri ini bisa digunakan nasabah dan calon nasabah yang berada di luar negeri hanya dengan menggunakan nomor SIM Card negara setempat.

Pengenalan fitur terbaru yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Livin’ Around the World ini sebelumnya juga sudah diselenggarakan di beberapa negara. Seperti London, Singapura, Uni Emirat Arab dan kini Hongkong. Hasilnya, layanan pembukaan rekening di mancanegara pada Livin’ by Mandiri terus menunjukan kenaikan. Tercatat, rekening dengan nomor luar negeri tumbuh 4 kali lipat dalam enam bulan terakhir.

Sejalan dengan itu, Bank Mandiri konsisten menghadirkan solusi keuangan bagi PMI yang telah terbukti berperan dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Bank Mandiri telah memiliki layanan layanan transfer uang di kantor remitansi (remittance office) Hongkong guna memenuhi kebutuhan pengiriman uang atau remitansi oleh PMI.

Lantaran, manfaat remitansi bisa langsung dirasakan langsung oleh keluarga pekerja migran. Layanan ini juga menjadi bagian dari upaya Bank Mandiri untuk memberikan solusi finansial serta meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat.(****)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *