Gandeng BEI, Dompet Dhuafa Bidik 10 Juta Milenial Gabung ke Gerakan Wakaf
JAKARTA – Dompet Dhuafa dan Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong minat generasi muda untuk berwakaf di pasar modal. Caranya, keduanya menerbitkan instrumen sukuk wakaf yaitu Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS).
Dalam instrumen tersebut, mereka menawarkan sarana mudah bagi milenial dan gen Z untuk berwakaf, sehingga dalam lima tahun ke depan terdapat 10 juta orang milinial dan gen Z bergabung dalam gerakan tersebut.
Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika Rahmad Riyadi mengatakan, wakaf merupakan merupakan pilar ekonomi syariah yang memiliki potensi sekitar Rp 200 triliun. Untuk itu, lanjut Rahmad, pengembangan CWLS merupakan salah satu langkah menggali potensi tersebut.
“Jika bisa terealisasikan, itu akan menjadi sebuah pilar yang luar biasa. Sebab, wakaf bisa diakses (dimanfaatkan) oleh masyarakat umum. Ini berbeda dengan zakat yang hanya diperuntukan sesuai dengan asnaf,” papar Rahmad pada acara Wakaferse 2023 di Gedung BEI Jakarta, Jumat (3/11/2023).
Rahmad melanjutkan, Dompet Dhuafa terus berupaya menggaet kaum muda untuk berwakaf, dengan merilis program maupun penyelenggaraan event. Salah satunya wakaf challenge. Ini melombakan para content creator bertajuk wakaf.
Per-Oktober 2023 lalu, menurut Rahmad, ada sekitar 151 ribu milenial berwakafat dengan melibatkan banyak stakeholders yang notabene berasal industri perbankan maupun keuangan non-perbankan.
“Setiap tahun, kita mengumpulkan wakaf Rp 20 miliar, untuk potensi yang demikian besar, jumlah itu masih terlalu kecil. Karena itu, kita perlu bergabung dengan pasar modal maupun masuk ke komunitas-komunitas generasi muda,” imbuhnya.
Dikatakan, selain wakaf uang, ada pula pilihan program Wakaf Saham. Ini termasuk yang bisa diakses melalui perusahaan sekuritas, seperti PT Phillip Sekuritas.
Semua itu dilakukan sebagai upaya mengoptimalkan peluang dari potensi pasar modal syariah yang terus mengalami peningkatan. “Mudah-mudahan Dompet Dhuafa bisa menjalankannya dengan baik dan profesional, sehingga nantinya wakaf bisa terdiseminasi bagi generasi milenial maupun gen Z,” tegasnya.
Melalui CWLS, Rahmad berharap bisa menggerakan aset wakaf untuk kegiatan yang lebih produktif. Seperti pada RS Mata Achmad Wardi. Sebagai Rumah Sakit Mata pertama yang dibangun dan dikembangkan berbasis wakaf, rumah sakit mata tersebut dinilai sangat bermanfaat membantu kaum dhuafa.
Ia menambahkan, Wakaf Uang yang disalurkan melalui Dompet Dhuafa bisa mendorong pembangunan fasilitas umum. Seperti rumah sakit, pesantren green tahfidz lido, dan lainnya.(****)