JSMR Peroleh Pinjaman Rp 7,3 Triliun untuk Bangun Tol Probowangi

JAKARTA – PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melalui PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengoperasikan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) meraih pinjaman sebesar Rp 7,3 triliun untuk membangun Tol Probowangi tahap pertama segmen Gending-Besuki sepanjang 49,68 kilometer.
Pinjaman tersebut diperoleh perseroan dari sindikasi bank yang terdiri dari bank-bank BUMN (Himbara). Yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Kemudian, bank daerah seperti Bank Jatim, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dan BPD Papua, serta PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) selaku lembaga pembiayaan infrastruktur.
Perjanjian kredit sindikasi diteken pada Selasa (21/11/2023). Pada kesempatan tersebut, Bank BNI dan Bank Mandiri bertindak sebagai joint mandated lead arrangers & bookrunner (JMLAB). Kredit sindikasi senilai Rp 7,3 triliun yang diperoleh JSMR tersebut memiliki tenor 15 tahun yang akan digunakan untuk membangun Tol Probowongi tahap pertama meliputi paket 1 Gending-Kraksaan (12,88 kilometer), paket 2 Kraksaan-Paiton (11,20 kilometer), dan paket 3 Paiton-Besuki (25,60 kilometer).
Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M. Agus Setiawan mewakili pemegang saham PT JPB menyampaikan bahwa Jasa Marga kembali berkesempatan bekerja sama dengan para kreditur sindikasi yang mayoritas juga mendukung pembangunan proyek tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, yang hak konsesinya dimiliki PT Jasamarga Jogja-Solo, pada Desember 2022.
“Jasa Marga bersama-sama PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Waskita Toll Road selaku para pemegang saham PT JPB berharap dan mendukung penuh kelancaran dan penyelesaian proyek ini baik dari sisi pembebasan lahan agar dapat dikawal dengan baik sampai akhir,” jelas Agus, Selasa (21/11/2023).
Selain itu, Agus berharap menargetkan kegiatan konstruksi bisa selesai tepat waktu dan tepat mutu, serta tepat biaya sesuai rencana. Termasuk, memastikan penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).
Agus menegaskan, seluruh target tersebut tidak lepas dari dukungan perbankan dan lembaga keuangan yang membantu menyukseskan pembangunan Tol Probowangi untuk mewujudkan konektivitas Jalan Tol Trans Jawa di sisi timur Pulau Jawa sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Sementara itu, Direktur Utama PT JPB Adi Prasetyanto mengapresiasi kepercayaan dan dukungan para kreditur kepada PT JPB yang diwujudkan dalam perjanjian kredit sindikasi ini.
“Saya berharap, dengan dukungan tersebut pembangunan jalan tol yang tengah berjalan bisa diselesaikan sesuai target dengan kualitas dan mutu yang baik,” imbuh Adi.
Ditambahkan Adi, saat ini konstruksi Tol Probowangi sudah dimulai sejak Februari 2023 dan progress terkini sudah berjalan sesuai target. Tercatat, hingga awal November 2023, progres proyek jalan tol tahap pertama segmen Gending-Besuki sudah mencapai 31% untuk paket 1, 15% untuk paket 2, dan 6% untuk paket 3.
“Sesuai arahan dari pemegang saham, kami akan mengawal seluruh proses bisnis untuk selalu mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan tujuan dan target yang telah ditetapkan,” tegas Adi.
Saat Tol Probolinggo-Banyuwangi tahap I Segmen Gending-Besuki sudah beroperasi, Adi berkeyakinan tol tersebut akan terkoneksi dengan Tol Pasuruan-Probolinggo yang dikelola PT Waskita Toll Road yang sudah operasional.
“Jumlah Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo mencapai 13.000 kendaraan per harinya. Karena itu, kami optimistis jika sudah terkoneksi, lalu lintas ini juga berpotensi akan melintas di Tol Probowangi tahap I Segmen Gending-Besuki,” pungkas Adi. (****)