March 15, 2025

Butuh Waktu 15 Bulan, PT PP Tbk Rampungkan Proyek Pelabuhan Hilirisasi Nickel Milik MMP

0
PTPN-Hilirisasi Nikel

JAKARTA – Berkat kolaborasi dengan PT Mitra Murni Perkasa, akhirnya PT PP (Persero) Tbk berhasil merampungkan proyek pelabuhan untuk hilirisasi nikel atau port handover proyek Jetty Smelter Nickel MMP di Kariangau, Kalimantan Timur.

Proyek Jetty Smelter Nickel MMP tersebut memiliki nilai kontrak sebesar Rp 682,5 Miliar. Adapun sumber dana berasal dari PT Mitra Murni Perkasa, yaitu perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) smelter nikel pertama di Indonesia.

Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto mengaku bangga atas kinerja tim proyek Jetty Smelter Nickel MMP, karena bisa memegang komitmen penyelesaian proyek sesuai dengan standard kualitas, safety, dan waktu penyelesaian.

“Kami mengucapkan terima kasih Pak Adhi (Dirut PT MMP, red) beserta jajaran dari MMS Group Indonesia yang memberi kepercayaan kepada PTPP untuk bisa berpartisipasi dalam membangun Port atau Jetty Smelter MMP. Tentunya, pada kesempatan ini, kami ucapkan terimakasih atas apresiasi yang diberikan kepada PTPP terkait penyelesaian proyek sesuai dengan standard kualitas, safety, dan waktu penyelesaian,” ungkap Agus di Balikpapan, Senin (6/5/2024).

Pada kesempatan tersebut, Agus menyebut, proyek tersebut memiliki masa pelaksanaan konstruksi selama 15 bulan dan bisa diselesaikan PTPP pada tanggal 30 April 2024 secara tepat waktu.

Ditambahkan, PTPP bisa memenuhi komitmen menyelesaikan proyek dengan waktu 15 bulan pekerjaan fisik. Agus menegaskan, Perseroan berkomitmen untuk menempatkan standart PTPP di manapun bekerja, di seluruh area operasi, terkait dengan QHSE dan waktu pelaksanaan proyek menjadi koncern semua. “Terus terang, kepuasan stake holder ini menjadi prioritas dari Perseroan,” ungkapnya.

Agus berharap, dengan beroperasinya Port atau Jetty dari MMP tersebut, operasional dari Smelter Nickel tersebut bisa berjalan optimal dan tentunya cita-cita dari Group MMS untuk membantu program pemerintah dalam transisi energi hijau ini bisa segera terlaksana.

Sementara itu, Presiden Direktur PT MMP Adhi Mustopo memberikan apresiasi yang tinggi terhadap PTPP karena kolaborasinya yang sangat baik dan professional, sehingga berhasil merampung proyek secara tepat waktu selama 15 bulan, di mana waktu ini merupakan waktu yang relatif cepat untuk proyek dengan skala tersebut.

Selain itu, hal lain yang patut dicatat adalah rekam jejak keselamatan kerja yang sangat baik, yang berhasil dibukukan selama proses pembangunan pelabuhan tersebut. Semu aitu terjadi berkat komitmen yang tinggi dan kolaborasi yang luar biasa dari kedua belah pihak dalam mengerjakan proyek ini. Adapun pelabuhan ini dinilai menjadi sesuatu yang patut dibanggakan, karena membawa MMP semakin dekat dengan upayanya berkontribusi kepada agenda hilirisasi mineral di Indonesia.

Adhi juga menegaskan, pelabuhan berperan penting dalam mendukung perkembangan MMP ke depan, dalam mewujudkan pembangunan ekosistem industri energi hijau yang berkelanjutan.

“MMP sebagai bagian dari MMS Group Indonesia selalu berkomitmen kepada prinsip bisnis berkelanjutan yang sejalan dengan visi misi Group dalam menjalankan setiap kegiatannya. Kegiatan operasional kami didesain untuk bisa meminimalkan carbon footprint sebagai bagian untuk mewujudkan program Net Zero Emission Indonesia 2060,” ungkap Adhi.

Manfaat dari proyek tersebut, lanjut Adhi, adalah sebagai pengembangan fasilitas smelter nikel kelas-1 di Balikpapan, Kalimantan Timur yang menghasilkan 27,800 ton per tahun nickel matte dengan teknologi Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF). Nickel matte merupakan salah satu bahan baku utama produksi baterai untuk kendaraan listrik dan media penyimpanan energi yang banyak digunakan pada pembangkit listrik tenaga baru terbarukan. (****)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *