Literasi Keuangan, JTrust Bank Dukung Program Pemerintah DKI Jakarta
JAKARTA – JTrust Bank mendukung peningkatan skill kewirausahaan serta pemahaman terhadap literasi keuangan kepada pelaku usaha UMKM di Jakarta. JTrust Bank bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan Transmigrasi dan Energi Jakarta Pusat memberikan edukasi meliputi sistem pembukuan praktis dan mudah, pemanfaatan kanal digital perbankan, serta tips menggunakan layanan perbankan yang aman.
“Kita mendukung pelatihan yang dilakukan ini, karena concern kita sejalan dengan pemerintah DKI Jakarta dalam mendukung semangat masyarakat untuk lebih kreatif. Selain itu, pelatihan ini menambah ketrampilan peserta dan bisa meningkatkan perekonomian keluarga,” kata Executive Vice President PT Bank JTrust Indonesia Tbk (JTrust Bank) Novy Angela Andow bersama Executive Vice President PT Bank JTrust Indonesia Tbk (JTrust Bank) Pey Fang Ong, Senin (25/10/2021).
Pelatihan ini nantinya diisi dengan edukasi literasi soal perbankan dan pinjaman online (pinjol) illegal yang marak akhir-akhir ini. JTrust Bank ikut peduli dan berharap edukasi ini mendorong masyarakat tidak lagi terjebak pada pinjol ilegal yang semakin menggila.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Ketenagakerjaan Transmigrasi dan Energi Jakarta Pusat Drs Fidiyah Rokhim MSi mengatakan, pelatihan ini mengandeng berbagai pihak, termasuk menggandeng pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) dan para Fatayat Nadhatul Ulama (NU) di wilayah Jakarta Pusat.
“ Kami memang mendorong untuk pembentukan Komunitas Jakpreneur yang didengungkan Gubernur DKI,” ujar Fidiyah.
Ketua PKK Jakarta Pusat Ucu Jamilah mengaku senang dan mendukung program seperti itu. Apalagi konsern terbesar dari pelatihan ini para perempuan di Wilayah Jakarta Pusat dan menjadi prioritas kerja PPK di Jakarta Pusat. “Sinergi in patut dilanjutkan dan terima kasih dengan JTrust Bank yang bersedia untuk bekerja sama. Ke depan kami juga akan mengajak untuk meneruskan sinergi ini,” tegas Ucu, saat membuka pelatihan.
Menurut Ucu, di tengah kesulitan mencari pekerjaan, adanya pelatihan seperti ini mendorong lahirnya home industry lebih banyak lagi. Dengan begitu, pelatihan ini semacam solusi, agar masyarakat menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya dan menjadi titik balik untuk bangkit dan menjadi entrepreneur.(****)