Enam BUMN Lakukan Kerja Sama Tingkatkan Fasilitas Pembiayaan Toko Bangunan
Dilakukan SIG, Bank Mandiri, BRI, BNI, Telkomsel, dan LinkAja
JAKARTA – Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan sinergi. BUMN tersebut adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), dan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja). Ke enam perseroan tersebut sepakat menjalin kerja sama.
Adapun kerja sama tersebut bertujuan meningkatkan fasilitas retailer financing toko bangunan dalam jaringan supply chain SIG. Kerja sama ditandai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan Direktur Utama SIG Donny Arsal, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah K. Indriati, Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto, Direktur Network & Services BNI Ronny Venir, dan Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam.
Bersamaan itu, juga ditandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh Direktur Bisnis dan Pemasaran SIG Aulia Mulki Oemar dengan Chief Operating Officer LinkAja Widjayanto yang disaksikan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Direktur Utama SIG Donny Arsal mengatakan, fasilitas Retailer Financing meliputi pembiayaan mulai Rp 2 juta sampai dengan Rp 200 miliar per toko. Produk yang ditawarkan, di antaranya Kredit Usaha Mikro Talangan Pembelian (KUM-TP) dari Bank Mandiri, Mandiri eBiz Financing, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mandiri, BRI Retail Financing yang terbentuk dari Ekosistem Value Chain melalui platform CBM BRI, BNI Wira Usaha, dan LinkAja Modalin melalui platform Mitra LinkAja.
Produk pembiayaan akan diimplementasikan berdasarkan karakter usaha dan kapasitas pembelian toko. Pada tahap pengembangan semua transaksi dan pembiayaan akan difasilitasi teknologi melalui platform AksesToko dari SIG dan ekosistem digital Telkomsel.
Ada dua model pembiayaan yang bisa dipilih para retailer. Yakni, pembiayaan berdasarkan invoice pembelian produk dan pembiayaan berdasarkan kebutuhan dana tunai saat retailer akan melakukan pembayaran kepada sub-distributor.
Akses terhadap dua model pembiayaan dilakukan menggunakan platform teknologi dari perbankan secara terintegrasi dengan SIG. Tujuannya, memastikan dana yang diberikan digunakan sesuai peruntukannya. SIG memproyeksikan dalam lima tahun ke depan, sekitar 8.000 toko menggunakan fasilitas retailer financing dengan nilai transaksi mencapai Rp 7 triliun.
Donny menambahkan, kerja sama retailer financing merupakan kelanjutan dari kerja sama sebelumnya dengan Bank Himbara. Yakni, BNI, BRI, dan Bank Mandiri yang sudah melakukan financing terhadap 306 jaringan distributor SIG. Selanjutnya, fasilitas retailer financing tersebut diberikan bagi 70.000 toko bangunan jaringan SIG yang ada di Indonesia.
“Kerja sama antara SIG dengan mitra institusi finansial dan teknologi diharapkan memberikan nilai tambah bagi masing-masing pihak serta mendukung digitalisasi rantai pasok dan kelangsungan bisnis retailer jaringan SIG,” papar Donny.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah K Indriati menjelaskan, kerja sama yang disepakati merupakan sinergi BUMN dan komitmen bersama bagi proses digitalisasi baik di aspek keuangan maupun operasional SIG, serta mendukung pengembangan bisnis segmen usaha mikro pada jaringan retailer atau toko bangunan SIG.
“SIG dan Bank Mandiri bekerja sama untuk akselerasi dalam hal transformasi digitalisasi proses bisnis. Baik dalam hal transaksi keuangan maupun operasional, yang berdampak pada efisiensi biaya dan perkembangan bisnis SIG. Salah satu inisiasi yang digarap bersama sejak 2021 yaitu memberikan solusi pembiayaan kepada mitra toko bangunan SIG, dalam skema pembiayaan KUR, eBiz, dan KUM-TP melalui platform AksesToko,” papar Susana. Support yang disediakan kepada retailer SIG dalam bentuk solusi pembiayaan, transaksi, dan jasa keuangan. Karenanya, pihak Bank Mandiri berharap bisa mendukung transformasi menuju cashless society supaya proses bisnis lebih efisien dan optimal.
Sementara itu, Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto mengatakan, kerja sama dengan SIG tersebut merupakan cerminan dari kemampuan BRI memenuhi kebutuhan retail financing yang terbentuk dari Ekosistem Value Chain melalui platform CBM BRI untuk segmen UMKM.
“Kolaborasi ini sekaligus menjadi cerminan kepercayaan investor kepada BRI atas pelayanan dan pengalaman pembiayaan. BRI siap memfasilitasi pelayanan terbaik untuk pembiayaan retail financing,” tegas Agus.
Direktur Network & Services BNI Ronny Venir menjelaskan, sinergi yang dilakukan tersebut merupakan bentuk keseriusan BNI dalam menggarap Value Chain di dalam ekosistem supply chain SIG. Saat ini, BNI memberikan solusi digital value chain terintegrasi untuk pemberdayaan dan peningkatan kapasitas distributor yang merupakan layer pertama dari korporat melalui Supply Chain Financing (SCF) yang berbasis digital.
”Ke depannya sinergi yang dilakukan akan diperluas dengan menggarap potensi mitra layer kedua dalam supply chain SIG yaitu mitra retailer (toko bahan bangunan). Fasilitas yang ditawarkan dengan menggunakan produk BNI Wirausaha dan KUR yang dapat diakses melalui platform digital SIG, yaitu Akses Toko yang diintegrasikan dengan platform digital Value Chain BNI yaitu dengan BNI Move dan BNI FSCM,” kata Ronny.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam mengatakan, Telkomsel mengapresiasi upaya SIG melakukan transformasi dalam memperkuat operasional perusahaan yang akan berkontribusi pada roadmap Industry 4.0 Indonesia. Sebagai leading digital telco dan bagian dari BUMN TelkomGroup, Telkomsel siap mendukung langkah tersebut melalui berbagai keunggulan solusi digital inovatif yang dimiliki dalam ekosistem bisnis Telkomsel.
“Kami berharap langkah ini membuka lebih banyak peluang kemajuan bagi kedua perusahaan, sekaligus memperkuat kolaborasi lintas BUMN,” katanya.
Sedangkan Chief Operating Officer LinkAja Widjayanto mengatakan, kolaborasi strategis ini merupakan bentuk komitmen LinkAja meningkatkan inklusi keuangan digital melalui kerja sama dengan berbagai mitra. Terutama kolaborasi dengan perusahaan BUMN.
Salah satu upayanya, dengan melakukan digitalisasi pada rantai pasok ekosistemnya melalui penyediaan layanan keuangan. Mulai dari pembayaran hingga pembiayaan. LinkAja sudah melakukan digitalisasi ke ratusan ribu warung pulsa di ekosistem tradisional Telkomsel dan digitalisasi ke mitra strategis lainnya.
”Digitalisasi rantai pasok ini, juga akan kami replikasikan ke dalam ekosistem tradisional yang berada dalam jaringan SIG di seluruh Indonesia. Dengan kolaborasi ini diharapkan, mitra toko bangunan SIG akan mendapatkan manfaat seperti peningkatan penjualan, menyederhanakan penanganan uang tunai, memungkinkan mitra mendapatkan pembayaran secara cashless dari konsumen pembeli maupun pelanggan, hingga dapat memantau kinerja bisnis mereka,” kata Widjayanto.
Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi kerja sama enam BUMN, yang diharapkan bisa menjangkau semakin banyak distributor dan retail di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan dan fasilitas digital. Saat ini, pertumbuhan ekonomi di level grassroot cukup signifikan. Melalui fasilitas digital Telkomsel bisa menghubungkan dan menjangkau desa-desa hingga daerah terluar untuk memberikan layanan keuangan melalui Himbara.
”Kita berharap demand dari semen akan shifting dari perkotaan, ke depan demand dari rumah-rumah subsidi maupun rumah individual akan semakin besar. Penting bagi SIG, membangun ekosistem dari nasional sampai ke distributor hingga retailer agar semakin banyak retailer yang memiliki kemampuan kontribusi memberikan inventory untuk menjangkau seluruh pengguna semen di Indonesia. Ini merupakan terobosan yang baik,” kata Kartika Wirjoatmodjo.(****)